- -

Pemanasan Global




Banyak dari kita telah mendengar tentang pemansan global. Tetapi, apa sih arti pemanasan global sebenarnya? Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

Kita sering mendengar bahwa yang sering disebut-sebut sebagai penyebab adanya pemanasan global adalah dari efek rumah kaca. Mengapa bisa begitu? Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas
tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.


Jika suhu bumi terus meningkat, maka bagian utara dari belahan bumi utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
Tetapi selain efek dari rumah kaca, penyebab lain adanya pemanasan global adalah efek umpan balik. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Dampak pemanasan global yang sangat mempengaruhi kondisi makhluk hidup adalah cuaca, karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab. Selain itu, cuaca juga sebagai patokan para petani untuk menanam tanaman sesuai dengan musimnya. Jika cuacanya tidak menentu, para petani akan kesulitan untuk memilih tanaman apa yang harus ia tanam yang sesuai dengan musim itu.
Pemanasan global juga mencairkan banyak es di daerah kutub, sehingga akan memperbanyak volume air di laut. Selain itu, efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan, termasuk Indonesia, akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.


Cara yang paling mudah untuk mengurangi pemanasan global adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap banyak karbondioksida untuk proses fotosintesis.
Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery).

Di bawah ini terdapat beberapa cara untuk mengurangi pemanasan global dalam rumah kita:
  1. Gunakan air bekas cucian sayuran dan buah untuk menyiram tanaman
  2. Jangan gunakan produk ’sekali pakai’ seperti piring dan sendok kertas atau pisau, garpu dan cangkir plastik
  3. Matikan keran saat sedang menggosok gigi, sehingga air tidak terbuang sia-sia
  4. Matikan semua alat elektronik saat tidak digunakan. Kerlip merah penanda standby menunjukkan alat tersebut masih menggunakan listrik.
  5. Selalu gunakan kertas di kedua sisinya
  6. Saat matahari bersinar hindari penggunaan mesin pengering, jemur dan biarkan pakaian kering secara alami
  7. Pilihlah perlengkapan elektronik serta lampu yang hemat energi
(berbagai sumber)

Continue